
Goreng terbangun dalam sel beton yang di dindingnya terdapat tulisan nomor 48. Rekan satu sel-nya bernama Trimagasi menjelaskan bahwa mereka berada di fasilitas berbentuk menara dimana makanan setiap harinya dikirimkan melalui platform yang berhenti di setiap lantai dalam waktu tertentu. Seseorang yang berada di lantai bawah hanya bisa mengkonsumsi makanan yang disisakan oleh penghuni di atasnya,
>dan mereka tidak bisa menimbun makanan (sel akan menjadi panas atau dingin sampai ketingkatan yang fatal jika ada makanan yang disimpan). Setiap bulannya, penghuni akan ditempatkan secara acak di lanti yang baru. Setiap penghuni diperbolehkan untuk membawa satu benda bersama mereka dimana Goreng memilih membawa buku Don Quixote dan Trimagasi membawa pisau asah. Suatu hari, seorang wanita yang bersimbah darah bernama Miharu turun bersamaan dengan menumpang platform, dan Trimagasi menjelaskan bahwa Miharu turun ke bagian bawah menara setiap bulan untuk mencari
anaknya. Goreng melihat Miharu diserang oleh dua orang penghuni di lantai bawah, dia mempertimbangkan untuk loncat menolongnya tetapi Miharu berhasil membunuh kedua penyerangnnya dan melanjutkan perjalanan menuju lantai bawah.
>Melanjutkan pembicaraan, terungkap bahwa Goreng secara sukarela menjadi tahanan selama 6 bulan di Vertical Self-Management Center agar ia mendapatkan gelar diploma, dan Trimagasi menjalani hukuman
selama satu tahun atas dakwaan pembunuhan. Selama sebulan mereka menjadi akrab, tetapi saat lantai kembali di acak, Goreng bangun dengan kondisi terikat ke kasur. Mereka ditaruh di lantan 171, dimana tidak ada makanan yang tersisa di platfrom. Trimagasi menjelaskan rencananya untuk memotong sedikit demi sedikit daging Goreng agar mereka berdua bisa selamat, Trimakasi berencana memotong daging
secukupnya agar Goreng tidak mati kehabisan darah. Pada hari kedelapan, Trimagasi mulai memotong daging Goreng tetapi diserang oleh Miharu saat ia turun menggunakan platform. Miharu membebaskan Goreng dan membunuh Trimagasi. Miharu memotong daging Trimagasi, dan memberik makan Goreng dan memakan daging tersebut sebelum melanjutkan perjalanannya.
Bulan berikutnya, Goreng bangun di lantai 33 dengan seorang wanita teman satu sel barunya bernama Imoguiri. Dia membawa anjingnya. Goreng mengenai Imoguri sebagai salah satu petugas resmi administrasi
yang mewawancarinya sebelum dirinya dikirim ke penjara. Dia memberitahu Goreng bahwa penjara ini terdiri dari 200 lantai. Dia berkata bahwa dirinya tidak menyadari kondisi yang mengerikan dan secara
sukarela mencoba untuk memperbaiki hal tersebut saat dirinya di diagnosa terkena kanker. Imoguiri mencoba untuk menjatah makanannya dan mendorong agar tahanan di lantai bawah mengikutinya tetai mereka
tidak peduli sampai goreng mengancam untuk buang air besar di makanan.
>Goreng kembali bertemu dengan Miharu saat dirinya turun ke bawah tetapi kondisi Miharu cedera parah diduga karena berkelahi dengan penghuni lantai atas. Goreng dan Imougiri menyelamatkannya dan
mengobati luka-lukanya. Goreng menjelaskan kepada Imoguiri bahwa Miharu sedang mencari anaknya, tetapi Imougiri berkata bahwa tidak ada penghuni penjar ayang berusia dibawah 16 tahun dan berkata
bahwa Miharu masuk sendirian ke dalam penjara.
Goreng bangun tidur dan melihat Miharu dan Imoguiri saling berjauhan saat Miharu memakan anjing milik Imoguiri. Goreng bangun pada satu bulan kemudian di lantai 202 dan menemukan Imougiri telah
gantung diri. Goreng memakan dagingnya untuk bertahan hidup, dan Goreng berhalusinasi tentang Imoguiri dan Trimagasi mendorong Goreng untuk membunuh dirinya sendiri. Ia kemudian bangun kembali
pada bulan berikutnya di lantai 6. Rekan satu selnya bernama Baharat, berusaha untuk naik ke atas menggunakan tali yang dibawa saat memasuki penjara. Pasangan yang menghuni satu lantai di atas
membantunya tetapi berakhir saat mereka membuang hajat di muka Baharat yang membuatnya kembali ke lantai asal. Mengira-ngira bahwa terhadap 250 lantai, Goreng membuat rencana untuk turun ke bawah
dengan menjatah makanan dan meyakinkan Baharat untuk iktu dengannya.
Saat mereka turun, mereka memberikan porsi makanan kepada para tahanan, menyerang mereka yang menolak bekerja sama. Saat turun mereka berjumpa dengan Miharu yang berkelahi dengan dua penghuni dan
berusaha menolongnya tetapi Miharu terbunuh. Goreng dan Baharat terus turun dan melewati lantai 250 dan mencapai lantai 333 dimana platform berhenti. Goreng menyadari terdapat seorang anak kecil
yang bersembunyi di bawah kasur dan berasumsi bahwa anak tersebut merupakan anak Miharu. Dia turun dari platform, diikuti oleh Baharat yang ragu-ragu, platform terus turun meninggalkan mereka.
Mereka menyadari bahwa anak kecil tersebut adalah anak perempuan, yang ternyata anak Miharu. Walaupun Baharat menolak, mereka memberikan panna cotta kepada anak tersebut yang sebenarnya mereka simpan
sebagai “pesan” untuk admin penjara di lantai teratas.
>Goreng pingsan dan bermimpi Baharat berkata bahwa “perempuan tersebut adalah pesan”, sehari kemudian Goreng menemukan Baharat tewas karena luka-lukanya dan mengajak anak perempuan tersebut untuk naik
ke platform, mereka turun ke dasar menara dimana Goreng melihat Trimagasi yang berkata kepadanya bahwa “pesan tidak membutuhkan pengantar. Goreng turun dari platform dan menjauh bersama Trimagasi,
mereka berdua kemudian mengamati platform naik ke atas.

pemeran the platform
-Iván Massagué sebagai Goreng
-Zorion Eguileor sebagai Trimagasi
-Antonia San Juan sebagai Imoguiri
-Emilio Buale Coka sebagai Baharat
-Alexandra Masangkay sebagai Miharu
-Eric L. Goode sebagai Sr. Brambang